Bias Cahaya
Bumiku menangis kala airmatanya telah kering keronang, bumiku menjerit kala bibir sensualnya telah terkoyak duri-duri sariawan, bumiku merintih mendengar pekik dari telinganya yang tuli, bumiku bergetar tatkala merasakan kakinya tak lagi menjejak tanah. bumiku kelam pekat sampai bias cahaya di ujung gurat...
Untuk saudara-saudaraku di Belitung Timur, cahaya itu masih ada dan ia terang adanya ,tapi kita harus menyingkap tabirnya.......
Untuk saudara-saudaraku di Belitung Timur, cahaya itu masih ada dan ia terang adanya ,tapi kita harus menyingkap tabirnya.......
0 Komentar:
Posting Komentar
Berlangganan Posting Komentar [Atom]
<< Beranda